Wednesday, 23 March 2016

Hubungan Komunikasi dan Dakwah~Komunikasi Dakwah

 

makalah hubungan antara komunikasi dan dakwah


BAB  I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dakwah dan komunikasi sebagai aktivitas manusia, sama – sama tua, setua sejarah manusia itu sendiri. Komunikasi ada sejak kelahiran manusia, demikian pula dakwah sebagai kegiatan dan proses sudah ada sejak kelahirannya. dakwah dikembangkan dengan ilmu komunikasi, dan ilmu komunikasi juga mengalami perluasan area dan perkembangan melalui intensitas dakwah, yang selalu membutuhkan kreatifitas dan pengembangan metode, materi dan sebagainya.
Dakwah sebagai proses informasi nilai–nilai keislaman membutuhkan apa yang dinamakan proses pengkomunikasian. Kandungan ajaran islam yang didakwahkan merupakan sekumpulan pesan–pesan yang dikomunikasikan kepada manusia. Disinilah berlaku pola proses dakwah dengan proses komunikasi. Apalagi bahwa ajaran–ajaran keagamaan tidak semuanya berupa bentuk keterangan yang gamblang. Sebaliknya kebanyakan pesan keagamaan justru berupa lambang–lambang atau symbol – symbol yang harus diuraikan dan diinterpretasikan, agar dapat dipahami oleh manusia, sehingga peran komunikasi secara umum bagi dakwah sangat dominan.
Menurut Osgood, proses komunikasi ditinjau dari peranan manusia dalam hal memberi interpretasi (penafsiran) terhadap lambang–lambang tertentu (massage=pesan). pesan-pesan di sampaikan (encode) kepada komunikan (dalam bahasa dakwah disebut mad'u) untuk kemudian ditafsirkan dan selanjutnya disampaikan kembali kepada pihak komunikator, dalam bentuk pesan–pesan baik berupa feedback atau respons tertentu sebagai efek dari pesan yang dikomunikasikan.
Jika dianalisa keseluruhan proses dakwah, maka dapat dilihat bahwa terjadi keselarasan antara proses komunikasi dengan proses dakwah. maka wajar saja jika banyak orang yang mengatakan bahwa proses dakwah adalah proses komunikasi itu sendiri. tentu yang dimaksud adalah proses komunikasi keagamaan.
Dakwah dalam kerangka proses komunkasi inilah yang didalam berbagai istilah islam disebut sebagai tabligh, yang menjadi inti dari komunikasi dakwah. Tabligh berkaitan dengan sifat dan fungsi utama Rasul, jadi tabligh ini tidak hanya diartikan sebagai menyampaikan pesan keagamaan saja, apalagi dibatasi dengan penyampaian secara lisan.
Sehingga istilah tabligh disini nampaknya lebih pas jika diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau risalah keagamaan melalui berbagai metode, bermacam media, dan mencakup materi – materi keagamaan umumnya, sehingga manusia yang menjadi sasarannya dapat menerima dan memahami pesan dari tabligh tersebut, baik dalam bentuk feedback langsung (menolak atau menerima), atau responsi perbuatan langsung.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar Belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari Komunikasi ?
2.      Apa Pengertian dari dakwah ?
3.      Apa Pengertian Komunikasi Dakwah ?
4.      Bagaimana Hubungan antara Komunikasi dan Dakwah ?
5.      Bagaimana hubungnan Proses Komunikasi Dengan Penyampaian Pesan Dakwah ?
1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari komunikasi dan dakwah,
2.      Untuk Mengetahui definisi atau pengertian dari komunikasi dakwah,
3.      Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi dan dakwah, dan
1.4  Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini, antara lain :
1.    Dapat Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang mata kuliah komunikasi dakwah,
2.    Diharapkan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan apabila ada penyusunan makalah atau penyusunan karya tulis ilmiah dengan konsep atau kajian ilmu yang sejenis.
BAB  II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Komunikasi
Ilmu komunikasi secara istilah komunikasi atau di dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communication, bersumber dari kata Communis yang berarti “sama”, sama disni maksudnya adalah sama makna. Sedangkan menurut Cherry komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart,1983).
Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin cum, sebuah kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, sebuah kata bilangan yang berati satu. Dua kata tersebut menbentuk kata benda communion, artinya kebersamaan, persatuan,  persekutuan, gabungan, pergaulan atau hubungan. Karena untuk ber-comunio di perlukan adanya usaha dan kerja, kata itu dibuat menjadi kata kerja communicate, yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada orang, bercakap – cakap, bertukar fikiran, berhubungan, berteman. Jadi, komunikasi berati pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau hubungan.
Sedangkan komunikasi secara sederhana, dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu. Dalam pelaksanaannya, Komunikasi dapat dilakukan secara primer (langsung) maupun secara skunder (tidak langsung).
Menurut Shannon dan Weaver (1949), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu samalainya,sengaja atau tidak di sengaja.Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal,tetapi juga dalam hal ekspresi muka,lukisan,seni dan teknologi. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran idea tau gagasan secara sederhana, dengan demikian kegiatan komunikasi itu dapat dipahami sebagai kegiatan penyampaian pesan atau ide, arti dari satu pihak ke pihak yang lain, dengan tujuan untuk tujuan komunikasi yaitu menghasilkan kesepakatan bersama terhadap idea tau pesan yang disampaikan tersebut.
Dalam proses komunikasi terdapat tiga unsur yang mutlak harus di penuhi, ketiga unsur tersebut harus ada, jika tidak makakomunikasi tidak akan terjadi,oleh karena itu setiap unsur dalam komunikasi itu mempunyai hubungan yang sangat erat, artinya keberhasilan komunikasi itu di tentukan oleh semua unsur tersebut, unsur itu adalah :
1.         Komunikator/sender/pengirim
2.         Komunikan/receiver/penerima
3.         Channell/saluran/media.
2.2  Pengertian Dakwah
Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a-yad’u-da’watan, yang artinya mengajak, menyeru, memanggil. Warson Munawwir, menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summon), menyeru (to propose), mendorong (to urge) dan memohon (to pray).
Dakwah dalam pengertian tersebut dapat dijumpai dalam ayat-ayat Al-Qur’an antara lain :
Firman Allah SWT:
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَي
Artinya: Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.(Qs. Yusuf:33)
وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Aryinya: “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).” (Qs. Yunus:25)
Sedangkan orang yang melakukan seruan atau ajakan tersebut dikenal dengan panggilan Da’i (orang yang menyeru). Tetapi mengingat bahwa proses memanggil dan menyeru tersebut juga merupakan suatu proses penyampaian (Tabliqh) atau pesan-pesan tertentu, maka dikenal juga istilah mubaligh yaitu orang yang berfungsi sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan kepada pihak komunikan.
Dengan demikian Sehingga definisi dakwah dapat kita rumuskan sebagai berikut : “segala usaha dan kegiatan yang disengaja dan direncanakan dalam bentuk wujud dari sikap, ucapan, dan perbuatanyang mengandung ajakan dan seruan langsung ataupun tidak langsung ditujukan kepada perorangan atau masyarakat bahkan golongan agar terpanggil hatinya kepada ajaran islam untuk dipelajari, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari”
2.3  Pengertian Komunikasi Dakwah
Menurut Colin Chery, berdasarkan pendekatan sosiologis mendefinisikan komunikasi sebagai uasaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa, atau tanda dalam memiliki sendiri serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan guna mencapai tujuan, komunikasi merupakan peristiwa sosial yang bertujuan untuk memberikan informasi, membentuk pengertian, menghibur, bahkan mempengaruhi orang lain.
Sebenarnya dakwah itu sendiri adalah komunikasi, dakwah tanpa komunikasi tidak akan mampu berjalan menuju target-target yang diinginkan, demikian komunikasi tanpa dakwah akan kehilangan nilai-nilai Ilahi dalam kehidupan. Maka dari sekian banyak definisi dakwah ada sebuah definisi yang menyatakan, bahwa dakwah adalah proses komunikasi efektif dan kontinyu, bersifat umum dan rasional, dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan sarana yang efesien, dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Jalaluddin Rakhmat berpendapat bahwa juru dakwah atau orang yang menyampaikan (tabligh) pesan dakwah disebut dalam ilmu komunikasi sebagai komunikator atau orang yang menyampaikan pesan kepada pihak komunikan. Secara umum komunikasi memiliki kecenderungan menyampaikan pesan-pesan yang sifatnya lebih umum, baik tentang informasi yang sifatnya ilmiah ataupun yang lainnya. Komunikasi sendiri memiliki banyak keterkaitan dengan keilmuan-keilmuan umum seperti psikologi, serta ilmu-ilmu social lainnya. komunikasi dan dakwah menurut Jalaluddin Rakhmat dengan menggabungkan ide dakwahnya melalui kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga jelas bahwa baik kata komunikasi ataupun dakwah secara khusus tidak memiliki kesamaan, namun secara umum kesamaan antara komunikasi dan dakwah pada pesannya dimana pesan pada keilmuan bidang komunikasi lebih bersifat umum sedangkan pesan yang ada dalam keilmuan bidang dakwah lebih khusus pada bidang keagamaan Islam .
2.4  Hubungan Antara Komunikasi Dan Dakwah
Kegiatan dakwah merupakan salah satu kegiatan komunikasi, dimana Da’i mengkomunikasikan   pesan kepada mad’u, perorangan atau kelompok. Secara teknis dakwah adalah komunnikasi antara Da’i (komunikator) dan Mad’u (komunikan). Semua hukum yang berlaku dalam ilmu komunnikasi berlaku juga dalam dakwah, hambatan komunikasi adalah hambatan dakwah,dan bagaimana mengungkapkan apa yang tersembunyi di balik perilaku manusia dakwah sama juga dengan apa yang harus di kerjakan pada manusia komunikan.
Hubungan antara komunikasi dan dakwah dapat ditinjau dari dua hal, yaitu :
1.      Ditinjau dari Dakwah bagian dari Komunikasi
2.      Ditinjau dari Keilmuan Komunikasi Dakwah
3.      Dakwah Bagian Dari Komunikasi
2.4.1   Dakwah Bagian Dari Komunikasi
Dakwah sebagai proses informasi nilai-nilai keislaman membutuhkan apa yang dinamakan proses pengkomunikasian. Kandungan ajaran islam yang didakwahkan merupakan sekumpulan pesan-pesan yang dikomunikasikan kepada manusia. Disinilah berlaku pola proses dakwah dengan proses komunikasi. Apalagi bahwa ajaran-ajaran keagamaan tidak semuanya berupa bentuk keterangan yang gamblang. Sebaliknya kebanyakan pesan keagamaan justru berupa lambang-lambang atau simbol-simbol yang harus diuraikan dan diinterpretasikan, agar dapat dipahami oleh manusia
Menurut Osgood, proses komunikasi ditinjau dari peranan manusia dalam hal memberi interpretasi  (penafsiran)  terhadap  lambang-lambang tertentu (massage = pesan). pesan-pesan disampaikan (encode) kepada komunikan (dalam bahasa dakwah disebut mad'u) untuk kemudian ditafsirkan dan selanjutnya disampaikan kembali kepada pihak komunikator,  dalam bentuk pesan-pesan baik berupa feedback atau respons tertentu sebagai efek dari pesan yang dikomunikasikan. Jika dianalisa keseluruhan proses dakwah, maka dapat dilihat bahwa terjadi keselarasan antara proses komunikasi dengan proses dakwah. maka wajar saja jika banyak orang yang mengatakan bahwa proses dakwah adalah proses komunikasi itu sendiri. Tentu yang dimaksud adalah proses komunikasi keagamaan.
Dakwah dalam kerangka proses komunkasi inilah yang didalam berbagai istilah islam disebut sebagai tabligh. tabligh ini tidak hanya diartikan sebagai menyampaikan pesan keagamaan saja, yang dibatasi dengan penyampaian secara lisan. Sehingga istilah tabligh disini diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau risalah keagamaan, melalui berbagai metode, bermacam media, dan mencakup materi-materi keagamaan umumnya, sehingga manusia yang menjadi sasarannya dapat menerima dan memahami pesan dari tabligh tersebut, baik dalam bentuk feedback langsung (menolak atau menerima), atau responsi perbuatan langsung.
Di antara keduanya terdapat satu persamaam yang tak dapat dipungkiri lagi. Adapun mengenai perbedaan antara komunikasi dan dakwah dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
DAKWAH
KOMUNIKASI
1.    Pesan yang disampaikan lebih spesifik dibanding dengan pesan dalam komunikasi, dakwah biasanya berhubungan dengan amar ma’ruf dan nahi munkar.
1. Komunikasi cakupannya lebih luas dibandingkan dengan dakwah. Tidak ada batasan pesan dalam komunikasi. Apapun yang termasuk pesan atau informasi dan disampaikan, itu termasuk komunikasi.
2.    Target dalam dakwah biasanya lebih spesifik untuk sesuatu yang berhubungan dengan keislaman.
2.  Sasaran dalam berkomunikasi luas
3.    Dakwah mengandung seruan atau ajakan kepada jalan kebenaran.
3.   Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi atau ide atau gagasan.
2.4.2   Keilmuan komunikasi Dakwah
Untuk menjadi sebuah ilmu itu secara umum harus memiliki kriteria dan proses tertentu. Harsoyo dalam bukunya Apakah ilmu itu menyebutkan bahwa kriteria ilmu itu adalah :
Ø    Rasional
Ø    Empiris
Ø    Umum
Ø    Akumulatif
Dan bagaimana dengan Komunikasi dakwah ? Komunika dakwah sebagai baghian dari ilmu sosial yaitu ilmu dakwah dan ilmu komunikasi. Yang dimksud dengan Rasional adlah sifat kegiatan pemikiran yang tersusunsecara sistematis, hal ini terdapat dalam komunikasi dakwah, baik dalam pengajaran yang ditunjang oleh hasil penelitian maupun dalam penerapannya, melakukan fungsinya dalm masyrakat.
Sifat empiris juga terpenuhi dalam komunikasi dakwah yaitu dalam setiap permasalahan komunikasi dakwah tunduk pada pada pemeriksaan atau verifikasi pancaindera manusia. Observasi empiris yang diverifikasikan merupakan fakta yang berhubungan dengan fakta satub dengan yang lainnyaditetapkan oleh teori. Dalam hal ni fakta adalah yang dijumpai manusia dalam pengalamannya.
Sifat umum dari komunikasi dakwah dapat ditampilkan lewat defini yang tlah dikemukakan. Sedangkankomunikasi dakwah bersifat akumulatif ,dapat ditelusuri bahwa komunikasi dakwah merupakan perkembangan bagian dari ilmu komunikasi dan dakwah.
No.
Komponen Dakwah
Objek Kajian Dakwah
Ilmu Yang Berkaitan
1.
Pelaku (Dai)
Perilaku Sosial, latar Belakang, sosiokultural,religiusitas,posisi hukum.
Psikologi  sosial, antropologi,
sosiologi,  Etnografi, Sosio agama ,  dan ilmu hukum
2.
Pesan Dakwah
Struktur, isi ,appleals
Agama ,Sosioluguistik, Psikologi Retrotika, Logika dan Argumentasi
3.
Sasaran Dakwah
Pelaku Sosial, Latar Belakang ,Sosiocutural ,dan proses/sosialisasi nilai masalah sosial
Psikologi  sosial, Sosiologi, Sosial Planing, Sosial Change, Communication, Etnografi, Psikologi Sosiologi agama, dan ilmu Politik
4.
Media Dakwah
Accesability, effectiveness , Ownershif, Dan Economy
Ilmu Komuikasi (media analisis) dan Ilmu ekonomi
5.
Efek Dakwah
Perilaku Individual
Psikologi  sosial, Sosiologi, Antropologi , dan ilmu Politik.
6.
Metode Dakwah
Hikmah , Mujuadalah, Maudha, Hasanah,persuasi , Edukasi, dan koeksi
Komunikasi, Ilmu Pendidikan, social Planning
2.5  Hubungnan Proses Komunikasi Dengan Penyampaian Pesan Dakwah
Dalam Interaksi antara Da'i dan Mad'u, Da'i dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah (materi dakwah), melalui alat atau sarana yang ada. Komunikasi dalam proses dakwah tidsak hanya ditujukan untuk memberikan pengertian, mempengaruhi sikap, membina hubungan sosial yang baik, tapi tujuan terpenting dalam berkomunikasi adalah mendorong Mad'u untuk bertindak melaksanakan ajaran-ajaran agama dengan terlebih dahulu memberikan pengertian-pengertian, mempengaruhi sikap, dan membina hubungan baik. Dalam proses bagaimana Mad'u menerimsa informasi, mengolahnya, menyimpan, dan menghasilkan informasi dalam psikologi komunikasi disebut sebagai sistem komunikasi Intra Personal. Jalaluddin Rakhmat memandang dalam proses penyampaian pesan dakwah melalui media baik cetak maupun elektronik, seorang juru dakwah harus mampu menyesuaikan kedudukannnya sebagai komunikator yang berhadapan dengan sekian banyak audiens dan dengan latar belakang pendidikan, usia, profesi yang berbeda. Dalam penyampaian pesan dakwah secara lisan atau langsung, juru dakwah akan berhadapan dengan kelompok audiens yang mempunyai kecenderungan sama. Sehingga para juru dakwah dapat menampilkan penyampaian pesan dakwah yang sesuai dengan kebutuhan. Baik penyampaian dakwah secara langsung atau tidak langsuang, jelas mempunyai perhubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan proses komunikasi mengingat komunikasi mempunyai sifat baik secara langsung atau tidak langsung .
BAB  III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya komunikasi yang baik merupakan komunikasi yang bisa memberikan kesan makna yang mendalam bagi para pendengarnya. Artinya, pesan yang terkandung dalam komunikasi tersebut mudah untuk dicerna dan disampaikan. Apaliga dalam kegiatan dakwah. Kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi, dimana Da’i mengkomunikasikan   pesan kepada mad’du,perorangan atau kelompok. Secara teknis dakwah adalah komunnikasi antara Da’i (komunikator) dan Mad’u (komunikan). Semua hukum yang berlaku dalam ilmu komunikasi berlaku juga dalam dakwah, hambatan komunikasi adalah hambatan dakwah, dan bagaimana mengungkapkan apa yang tersembunyi di balik perilaku manusia dakwah sama juga dengan apa yang harus di kerjakan pada manusia komunikan.
Perbedaan dakwah dengan komunikasi terletak pada muatan pesannya, pada komunikasi sifatnya netral sedangkan pada dakwah terkandung nilai keteladanan dan kebenaran. Namun, Jika di kaitkan antara komunikasi dan dakwah, pada haqiqatnya komunikasi dan dakwah memiliki hungan dan  tujuan yang sama, yaitu proses penyampaian dan  sasarannya adalah manusia.
3.2    Saran
Dari makalah ini penyusun menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan di dalam pembuatannya. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, agar dalam pembuatan makalah yang akan datang akan lebih baik dan tidak akan terjadi kesalahan lagi. Semoga dengan adanya makalah ini, kita dapat menambah pengetahuan kita tentang Komunikasi Dakwah.

DAFTAR PUSTAKA
Faizah, Mukhsin Lalu, Psikologi Dakwah, Prenada Media Group : Jakarta, 2009
Anas, Ahmad, Paradigma Dakwah Kontemporer, Aplikasi Teiritis dan Praktis Dakwah sebagai Solusi Problematika Kekinian, PT. Pusataka Rizki Putra : Semarang, 2006
 
http://budhihadisyahputra.blogspot.com/2013/05/pengertian-komunikasi-unsur.html

No comments:

Post a Comment